
Nabungpahala.id adalah platform Sedekah Digital Yayasan Alquds Volunteer Indonesia (AVI)
LEGALITAS KELEMBAGAAN
Yayasan Alquds Volunteer Indonesia
SK KEMHUMKAN AHU-0015347.AH.01.04 Th 2018
Akta Pendirian No. 5 Tgl 02 November 2018
NPWP : 86.461.414.4-017.000
Yerussalem, nama itu bergema di hati umat Islam, Kristen dan Yahudi. Yarussalem dikenal dengan AlQuds adalah kota tertua di dunia yang terletak di sebuah dataran tinggi di Pegunungan Yudea antara Laut Tengah dan Laut Mati. Yarussalem juga disebut sebagai kota suci bagi tiga agama (Islam, Kristen dan Yahudi). Sebelum tantara salib tiba di Yarussalem pada Juli 1099 dan membantai 40.000 orang Yahudi dan Islam secara biadab, para pemeluk ketiga agama itu hidup bersama dalam suasana damai di bawah naungan hukum Islam selama 460 tahun – hampir separuh millennium. Namun semenjak Perang Salib hubungan ketiga agama Ibrahimi ini tak pernah baik, masing-masing agama memandang satu sama yang lain dengan waspada. Perang Salib telah menimbulkan lautan perubahan yang tragis di Yarussalem, tempat hidup berdampingan secara damai yang pernah ada kini menjadi sekadar impian.
Yarussalem dikenal dengan Al-Quds adalah kota warisan yang dijadikan medan perang yang dipercayai menjadi tempat penghancuran terakhir dunia di hari kiamat.Kota kecil terpencil ini adalah kota suci menjadi “jantungnya dunia” dan kini menjadi kunci perdamaian di Timur Tengah.
Al-Quds juga merupakan kota yang diberkahi oleh Allah layaknya kota suci Makkah dan Madinah, karena disini terdapatnya tempat suci ketiga bagi umat Islam yaitu Masjidil Aqsha setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Umat Muslim meyakini Al-Quds sebagai Bumi Isra Mi’raj Ketika Nabi Muhammad melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (Isra) kemudian naik ke naik menembus langit ketujuh menuju Sidratul Muntaha pada suatu malam tanggal 27 Rajab yang disebut dengan Mi’raj “Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari masjidil Haram ke masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilgnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat” (Qs. Al-Irsa : 1).
Namun saat ini Al-Quds tempat suci ketiga umat Islam ini berada dalam ancaman dan bahaya, tidak seperti Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah yang bebas untuk didatangi siapapun dalam kondisi aman, megah dan terjaga. Alquds dengan Masjidil Aqshanya dalam target penghancuran dan perampasan serta penindasan kemanusiaan disekitarnya secara tragis oleh Israel.
Yerussalem, nama itu bergema di hati umat Islam, Kristen dan Yahudi. Yarussalem dikenal dengan AlQuds adalah kota tertua di dunia yang terletak di sebuah dataran tinggi di Pegunungan Yudea antara Laut Tengah dan Laut Mati. Yarussalem juga disebut sebagai kota suci bagi tiga agama (Islam, Kristen dan Yahudi). Sebelum tantara salib tiba di Yarussalem pada Juli 1099 dan membantai 40.000 orang Yahudi dan Islam secara biadab, para pemeluk ketiga agama itu hidup bersama dalam suasana damai di bawah naungan hukum Islam selama 460 tahun – hampir separuh millennium. Namun semenjak Perang Salib hubungan ketiga agama Ibrahimi ini tak pernah baik, masing-masing agama memandang satu sama yang lain dengan waspada. Perang Salib telah menimbulkan lautan perubahan yang tragis di Yarussalem, tempat hidup berdampingan secara damai yang pernah ada kini menjadi sekadar impian.
Yarussalem dikenal dengan Al-Quds adalah kota warisan yang dijadikan medan perang yang dipercayai menjadi tempat penghancuran terakhir dunia di hari kiamat.Kota kecil terpencil ini adalah kota suci menjadi “jantungnya dunia” dan kini menjadi kunci perdamaian di Timur Tengah.
Al-Quds juga merupakan kota yang diberkahi oleh Allah layaknya kota suci Makkah dan Madinah, karena disini terdapatnya tempat suci ketiga bagi umat Islam yaitu Masjidil Aqsha setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Umat Muslim meyakini Al-Quds sebagai Bumi Isra Mi’raj Ketika Nabi Muhammad melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (Isra) kemudian naik ke naik menembus langit ketujuh menuju Sidratul Muntaha pada suatu malam tanggal 27 Rajab yang disebut dengan Mi’raj “Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari masjidil Haram ke masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilgnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat” (Qs. Al-Irsa : 1).
Namun saat ini Al-Quds tempat suci ketiga umat Islam ini berada dalam ancaman dan bahaya, tidak seperti Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah yang bebas untuk didatangi siapapun dalam kondisi aman, megah dan terjaga. Alquds dengan Masjidil Aqshanya dalam target penghancuran dan perampasan serta penindasan kemanusiaan disekitarnya secara tragis oleh Israel.
VISI
Menjadi lembaga Kemanusiaan profesional berbasis kerelawanan
MISI
1.Mengorganisir dan mengelola potensi kerelawanan untuk mengatasi berbagai problem kemanusiaan nasional maupun Internasional
2.Mengorganisir dan mengelola segala potensi kedermawanan untuk mengatasi berbagai problem kemanusiaan baik nasional maupun internasional
3.Membangun semangat pembangunan negeri dan pembebasan negeri tertindas kepada masyarakat global melalui penerbitan media cetak dan media online dalam lingkup nasional maupun internasional
4.Mengorganisir dan mengelola berbagai persoalan kemanusiaan secara terencana, terintegrasi, dan continue yang dikemas dalam programVolunteering, sosial diplomatic dan geo politik networking dalam dan luar negeri